Analgetika
adalah senyawa yang dapat menekan fungsi SSP secara selektif, digunakan untuk
mengurangi rasa sakit tanpa mempengaruhi kesadaran.
A. Analgetika Narkotik
Analgetika Narkotik adalah senyawa yang
dapat menekan fungsi SSP secara selektif, digunakan untuk mengurangi rasa
sakit, yang moderat ataupun berat. Mekanisme Kerja analgetika narkotik yaitu efek
analgesic dihasilkan oleh adanya pengikatan obat dengan sisi reseptor khas pada
sel dalam otak dan spinal cord. Rangsangan
reseptor juga menimbulkan efek euphoria dan rasa mengantuk.
Berdasarkan
struktur kimianya analgetika narkotik dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Turunan Morfin
Hubungan Struktur Aktifitas Turunan Morfin
· eterifikasi dan esterifikasi gugus hidroksil fenol akan menurunkan aktivitas analgesic
· eterifikasi, esterifikasi, oksidasi atau penggantian gugus hidroksil alkohol dengan halogen atau hidrogendapat meningkatkan aktivitas analgesik
· perubahan gugus hidroksil alkohol dari posisi 6 ke posisi 8 menurunkan aktivitas analgesic
· pengubahan konfigurasi hidroksil pada C6 dapat meningkatkan aktivitas analgesic
·hidrogenasi
ikatan rangkap c7-C8 dapat menghasilkan efek yang sama atau lebih tinggi
·
substansi pada cincin aromatik akan mengurangi aktivitas analgesic
·
pemecahan jembatan eter antara C4 dan C5 menurunkan aktivitas
·
pembukaan cincin piperidin menyebabkan penurunan aktivitas
Hubungan perubahan struktur dan aktivitas turunan morfin :
2. Turunan Meperidin
Menimbulkan efek
analgesik, efek euforia, efek sedatif, efek depresi nafas dan efek samping lain
seperti morfin, kecuali konstipasi.Efek analgesiknya muncul lebih cepat
daripada morfin, tetapi durasi kerjanya lebih singkat, hanya 2-4
jam.Diindikasikan untuk obat praoperatif pada waktu anestesi dan untuk
analgesik pada persalinan.
Hubungan struktur dan
aktivitas turunan meperidin dapat dilihat ditabel berikut :
3. Turunan Metadon
Mempunyai efek analgesic
mirip morfin, tetapi tidak begitu menimbulkan efek sedative. Dieliminasi dari
tubuh lebih lambat dari morfin (waktu paruhnya 25 jam) dan gejala
withdrawal-nya tak sehebat morfin, tetapi terjadi dalam jangka waktu lebih
lama. Diberikan secara per oral, injeksi IM, dan SC. .
struktur dan aktivitas turunan metadon :
4. Turunan lain-lain
Contohnya
: Tramadol dan butorfanol
B. Analgetika Non
Narkotik
Analgetika
non narkotik digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang ringan sampai moderet. Berdasarkan
struktur kimianya Analgetika non narkotik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Analgetik-
Antipiretika
a.
Turunan anilin dan para –aminofenol
Turunannya seperti acetaminofen,asetanilid,
dan fanasetin,mempunyai aktivitas analgesik-antipiretik sebanding dengan
aspirin,tetapi tidak mempunyai efek antiradang dan antirematik. Turunan ini
digunakan untuk mengurangi rasa nyeri kepala dan nyeri pada otot atau sendi,
dan obat penurun panas yang cukup baik. Efek samping yang dittimbulkan antara
lain adalah methoglobin dan hepatotoksik.
Anilin mempunyai efek antifiretik cukup
tinggii tetapi toksisitasnya juga besar karena menimbulkan methemoglobin suatu
bentuk hemoglobin yang tidak berfungsi sebagai pembawa oksigen.pada dosis
terapi relatif aman tetapi pada dosis yang lebih besar menyebabkan pembentukan
methemoglobin dan mempengaruhhi jantung.
Struktur turunan anilin dan p-aminofenol :
b. Turunan 5-Pirazolon
Turunannya seperti antipirin, amindopirin dan
metampiron,aspirin. Turunan ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada
keadaan nyyeri kepala,nyeri spasma usus, ginjal, saluran empedu, dan
urin,neuralgia, migrain, dismenorhu,nyeri gigi,dan nyeri rematik. Efek samping
yang ditimbulkan oleh turunan 5-pirazolon adalah agranulositosis,yang dalam
beberapa kasus dapat berakibat fatal. Di pasaran piralozon terdapat dalam
antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur sebagai penurun panas
dan penghilang rasa nyeri. Namun piralozon diketahui menimbulkan efek berbahaya
yakni agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan
analgesik yang mengandung piralozon perlu disertai resep dokter.
Struktur turunan 5-pirazolon:
2. Obat Antiradang Bukan
Steroid
a.
Turunan Asam Salisilat
Hubungan
struktur aktivitas turunan asam salisilat
· Senyawa yang aktif sebagai antiradang
adalah anioin salisilat. Gugus karboksilat penting untuk aktivitas dan letak
gugus hidroksil harus berdekatan dengannya.
· Turunan halogen, seperti asam
5-klorsalisilat, dapat meningkatkan aktivitas tetapi menimbulkan toksisitas
lebih besar.
· Adanya gugus amino pada posisi 4 akan
menghilangkan aktivitas.
· Pemasukan gugus metal pada posisi 3
menyebabkan metabolisme atau hidrolisis gugus asetil menjadi lebih lambat
sehingga masa kerja obat menjadi lebih panjang.
· Adanya gugus aril yang bersifat
hidrofob pada posisi 5 dapat meningkatkan aktivitas.
Contoh : Aspirin, Salisilamid
dan Diflunisal.
b.
Turunan
5-Pirazolidindion
Turunan ini
digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada keadaan nyeri kepala, nyeri pada
spasma usus,ginjal, saluran empedu dan urin, neuralgia, migraine, dismenor,
nyeri gigi da nyeri pada rematik. Efek samping yang ditimbulkan adalah
agranulositosis.
Hubungan struktur dan aktifitas 5-Pirazolidindion
:
· Turunan 5-pirazolidindion mengandung
gugus keto (C3) yang dapat membentuk gugus Enol aktif yang mudah
terionisasi.
· Substitusi atom H pada C4 dengan
gugus metil akan menghilangkan aktifitas antiradang karena senyawa tidak dapat
membentuk gugus enol.
· Penggantian satu atom N pada inti
pirazolidindion dengan atom O, pemasukan gugus metil dan halogen pada cincin
benzene dan penggantian gugus n_butil dengan gugus alil atau propel ternyata
tidak mempengaruhi aktifitas antiradang, atau aktifitasnya tetap.
· Penggantian cincin benzene dengan
siklopenten atau siklopentan akan membuat senyawa menjadi tidak aktif.
· Peningkatan keasaman akan menurunkan
aktifitas antiradang dan meningkatkan efek urikosurik.
c.
Turunan Asam
N-Arilantranilat
Turunan Asam
N-antranilat terutama digunakan sebagai antiradang untuk pengobatan rematik,
dan sebagai analgesic untuk mengurangi rasa nyeri yang ringan dan moderat. Turunan
ini menimbulkan efek samping iritasi saluran cerna, mual, diare, anemia.
Hubungan struktur aktivitas
asam N-antranilat :
·
Turunan asam N-antranilat mempunyai aktifitas yang lebih
tinggi bila pada cincin benzene yang terikat atom N mempunyai
substituent-substituen pada posisi 2,3 dan6.
· Yang aktif adalah turunan senyawa
2,3-disubstitusi. Hal ini menunjukan bahwa senyawa mempunyai aktifitas yang
lebih besar apabila gugus – gugus pada N-aril berada diluar koplanaritas asam
antranilat. Struktur tidak planar tersebut sesuai dengan tempat reseptor
hipotetik antiradang.
Contoh
: adanya substituent orto-metil pada asam mefenamat dan orto-chlor pada asam
meklofenamat akan meningkatkan aktifitas analgesic.
· Penggantian atom N pada
asam antranilat dengan gugus-gugus isosterik seperti O, S, dan CH2 dapat
menurunkan aktifitas.
d.
Turunan Asam
Arilasetat
Hubungan struktur aktivitas turunan asam arilasetat
:
Turunan
asam arilasetat secara umum mempunyai gambaran struktur sebagai berikut :
·
Mempunyai
gugus karboksil atau ekivalennya seperti asam enolat, asam hidroksamat, sulfonamide
dan tetrasol, yang terpisah oleh satu atom C dari inti aromatic datar.
Pemisahan dengan lebih dari satu atom C misal pada turunan asam propionate atau
butirat akan menurunkan aktivitas.
·
Adanya
gugus α-metil pada rantai samping asetat dapat meningkatkan aktivitas
antiradangnya. Contohnya ibufenak tidak mempunyai gugus α-metil dab bersifat
hepatotoksik, turunan α-metilnya (ibuprofen) mempunyai aktivitas antiradang
lebih tinggi daripada ibufenak. Makin panjang jumlah atom C aktivitasnya makin menurun.
·
Adanya
α-substitusi menyebabkan senyawa bersifat optis aktif dan kadang-kadang isomer
1 lebih aktif dibanding yang lain. Konfigurasi yang aktif adalah bentuk isomer
S. contoh : S (+) ibuprofen lebih aktif dibanding isomer (-), sedang isomer (+)
dan (-) fenoprofen mempunyai aktivitas yang sama.
·
Turunan
ester dan amida juga mempunyai aktivitas antiradang karena secara invivo
dihidrolisis menjadi bentuk asamnya. Demikian pula untuk turunan alcohol dan
aldehida, secara invivo dioksidasi menjadi gugus karboksil.
Contoh : Natrium
diklofenak, ibuprofen, ketoprofen, Flurbiprofen,
loksoprofen dan fenbufen.
e.
Turunan Oksikam
Turunan ini
umumnya bersifat asam, mempunyai efek antiradang, analgesic dan antipiretik,
efektif untuk pengobatan simptomatik rematik, arthritis, osteoarthritis dan
antipirai.
Contoh :
piroksikam, tenoksikam dan isoksikam
f.
Turunan asam
heteroarilasetat
Hubungan struktur-aktivitas turunan
asam heteroarilasetat
· Pada turunan heteroarilasetat, seperti
indometasin (areumatin), gugus karboksil penting untuk aktivitas antiradang,
penggantian dengan radang lain akan menurunkan aktivitas.
· Penggantian gugus C=O (X)
dengan -CH2-akan menurunkan aktivitas. Adanya gugus para halogen (R3), CF3 dan SCH3 dapat meningkatkan aktivitas
· Penggantian gugus metil
(R2) dengan gugus aril akan menurunkan aktivitasnya
· Adanya gugus α-metil pada
R1 menunjukkan aktivitas yang sama dengan senyawa induk, sedang pemasukan α,α-
dimetil akan mengurangi aktivitas.
· Turunan Isosterik
1-indeninindenil mempunyai aktivitas yang serupa dengan indometasin. Hilangnya
atom N-heterosiklik menurunkan efek samping gejala pada system saraf pusat dan
mengurangi efek iritasi lambung. Meskipun demikian, metabolitnya tidak larut dalam
urin dan pada dosis tinggi menyebabkan kristal uria sehingga tidak digunakan
lagi dalam klinik.
· Penggantian gugus metoksi
dengan gugus F (R2) dan gugus Cl dengan gugus metil sulfinil (R3), seperti yang
terlihat pada sulindak, akan meningkatkan kelarutan dalam urin dan menurunkan
efek samping iritasi lambung.
g.
Turunan Lain-lain
Seperti
turunan yang terdahulu, turunan ini juga menimbulkan efek samping iritasi
saluran cerna, serta menyebabkan ketidaknormalan hematologis dan kadang-kadang
bersifat hepatotoksik atau nefrotoksik.
Contoh : Benzidamin HCl,
Tinoridin, Asam Niflumat
1.sebutkan efek samping morfin !
2.mengapa substansi pada cincin aromatik morfin akan mengurangi aktivitas analgesic ?
3. sebutkan jenis analgetika narkotik untuk mengobati ketergantungan heroin!
1.sebutkan efek samping morfin !
2.mengapa substansi pada cincin aromatik morfin akan mengurangi aktivitas analgesic ?
3. sebutkan jenis analgetika narkotik untuk mengobati ketergantungan heroin!
Source : Siswandono dan Bambang Soekardjo. 2008. Kimia Medisinal 2. Surabaya. Airlangga University press
TITanium T-55 titanium fat bike
BalasHapusTitanium titanium trim bikes used ford edge titanium are popular as long as you carry a large long handle which will fit you titanium water bottle nicely with a 예스 벳 long handle. They titanium white wheels also feature a dual-polepole